Jumat, 14 Juli 2023

Apa saja sepatu yang sangat mewakili suatu generasi?

Tadinya terpikirkan sepatu tahun 2000an tapi ada satu sepatu yang bener-bener bersejarah yang lebih jadul yang sudah dilarang . Ini disebut "sepatu Lotus". Kakinya disebut kaki lotus seperti bunga lotus.


Saat berjalan akan nampak anggun dengan sepatu lotus. Juga indah saat menari.

Hal ini masih berkaitan dengan standar kecantikan yang berlaku saat itu, memiliki kaki lotus. Kalau kita melihat dengan kaca mata sekarang ini, proses nya seperti meremukkan kaki para gadis pas masih bayi. Tentu agak berbeda dengan kaca mata yang dipakai di masa tersebut. Pada awalnya hal ini terinspirasi dari penari istana abad 10. Bernama Yao Niang.

Yao Niang mengikat kakinya menjadi bentuk bulan baru membuat penari lain dan kemudian wanita kelas atas ingin meniru keanggunan legendaris Yao. Kemudian mereka ikut mengikat kaki. Kelamaan menjadi simbol status. Pada akhirnya membatasi mobilitas wanita dan mengakibatkan kecacatan seumur hidup.

Yao Niang adalah selir dari Kaisar Li Yu. Dalam salah satu versi yang paling banyak diterima adalah Kaisar meminta Yao Niang mengikat kakinya dengan sutra berwarna putih. Hal itulah yang membuat ujung kakinya seperti bulan sabit ketika menari dan membuat ujung kakinya seperti tarian balet jika kita lihat.

Dari situlah Kaisar mengungkapkan kekagumannya dan berucap, "Lotus muncul dari setiap langkahnya!". Konon hal inilah asal mula penamaan Lotus.

Karena digambarkan dengan sangat anggun lalu ditiru oleh wanita-wamita kelas atas dan kemudian menyebarlah keseluruh Tiongkok.

Foot binding akhirnya menyebar ke kelas sosial yang lebih rendah oleh Dinasti Qing (1636–1912) sedang Kaisar Manchu berusaha untuk melarang praktik tersebut pada abad ke-17, tetapi gagal. Pada beberapa daerah, pengikatan kaki meningkatkan prospek pernikahan. Sampai abad 19 meningkat menjadi hampir 100% pada wanita kelas atas Han.

Proses bindingnya

Menekuk kaki menjadi sepanjang kurang dari 20 cm-an. Prosesnya dimulai ketika lengkungan kaki belum berkembang. Biasanya antara usia 3–11 tahun. Pengikatan biasanya dimulai selama musim dingin karena kaki cenderung mati rasa jadi menurut mereka rasa sakitnya tidak terlalu parah.

Direndam dalam campuran hangat tumbuhan dan darah hewan untuk melembutkan kaki, kemudian kuku jari kaki dipotong sejauh mungkin untuk mencegah pertumbuhan ke dalam. Jari kaki harus ditekan dengan kuat ke telapak kaki menggunakan perban kapas 3 m (10 kaki) dan lebar 5 cm (2 inci). Lalu jari kaki diremas-remas (ngilu aduh😬). Ada juga yang sengaja ditambah kaca supaya infeksi biar terjadi nekrosis. Biar ngga numbuh lagi gitu telapak kakinya karena jaringan dan selnya sudah mati. Tapi banyak juga yang meninggal (10%nya ada) karena Gangren dan infeksi lain.

Beberapa hipotesis yang tidak terbukti secara ilmiah

  • Anggapan saat berjalan, wanita dengan kaki kecil itu terpaksa menekuk lutut dan menyeimbangkan tumit membuat gerakan mereka saat berusaha menyeimbangkan tubuh, gerakan bergoyang itu, dianggap menarik bagi banyak pria. Dianggap memicu gairah.
  • Gaya berjalan seorang wanita dengan kaki terikat akan memperkuat otot-otot vaginanya, itu yang diyakini kala itu, meski tak ada bukti ilmiah apapun yang mendukung hipotesis tersebut.

Sudah dilarang

Secara resmi dilarang pada tahun 1912, mengikat kaki adalah praktik yang secara permanen merusak kaki puluhan juta gadis muda. Pada akhir abad ke-19, misionaris Kristen dan reformis menentang praktik tersebut. Baru pada awal abad ke-20 praktik tersebut mulai mati, menyusul upaya kampanye anti-pengikatan kaki.

Zhao Hua Hong adalah salah satu pengikat kaki terakhir yang masih hidup.

Pengikatan kaki bertahan begitu lama karena memiliki alasan ekonomi yang jelas yaitu satu cara untuk memastikan gadis-gadis muda duduk diam dan membantu membuat barang-barang seperti benang, kain, tikar, sepatu dan jaring ikan yang menjadi sandaran keluarga untuk mendapatkan penghasilan. Gadis-gadis itu sendiri diberitahu bahwa pengikatan itu akan membuat mereka lebih cocok untuk dinikahi.

Fakta bahwa praktik ini salah satu bentuk kecantikan unik dengan standar tertentu menjadi sebuah wadah dari kebanggaan atas etnis untuk mencapai kesempurnaan, walau ternyata sebuah kesempurnaan itu adalah utopia.