Senin, 28 Agustus 2023

Bagaimana pendapatmu tentang fans fanatik?

 

Bisa mendatangkan hujan batu (selain ladang cuan tentunya) :v

😂 ini dua superstar di zamannya. Soneta Vs God Bless alias Rhoma Irama Vs Ahmad Albar.

Kenapa judulnya Damai Di Ujung Tahun ?

Ini ni serunya dengar cerita para orang tua. Kadang saya nemu lucu-lucunya masa mereka dulu yang bikin geli sendiri. Mari kita kembali ke tahun 1970an ya. Dimana ada dua aliran musik yang memiliki fans sangat fanatik. Fanatik terhadap aliran musik dangdut dan rock. Nah seru banget kan. Mereka berdua merajai panggung-panggung pada masanya.

Adu jotos fans tidak hanya terjadi pada K-POP saja. Kalau hari ini dengan ketikan di sosmed, jaman 70an pakai fisik beneran. Sudah seperti suporter sepak bola masa kini.

Semua bermula dari ujaran kebencian, merasa idolanya lebih oke. Seorang oknum penggemar rock menjelekkan musik dangdut dalam majalah musik. Ini menjadi pemicunya. Musik dangdut dianggap tidak selevel musik rock. Musik dangdut dianggap musik kalangan sosial bawah berbeda dengan musik rock.

Setiap masing-masing grub manggung di tempat yang merupakan sarang kubu lawannya bisa saja ada hal ricuh yang terjadi. Seperti yang dialami Rhoma Irama ketika sedang manggung di Bandung yang banyak fans musik rocknya. Misal saat di lapangan Tegalega, terjadilah hujan batu disana, bahkan polisi tidak berani melerai kejadian tersebut.

Wah para fans ini nggak tahu aja. Mereka berdua itu sebenarnya temenan baik. Rhoma irama merupakan penggemar Deep Purple. Bahkan dalam liukan gitar atau permainan organnya ada khas-khasnya Ritchie Black More dari Deep Puple. Sedangkan Ahmad Albar sendiri sering dipanggil 'Iyek' dan keturunan arab ini, beliau jago banyak aliran musik lain termasuk dangdut. Contohnya lagu Zakia kan beraliran dangdut.

Jadi bisa dibilang kejadian fans fanatik yang bikin hujan batu ini disebabkan oleh settingan media dimasa itu. Menurut Ahmad Albar, hal itu semacam adu domba supaya fans makin hidup. Kemudian ada satu ide dari seorang tokoh pemuda, Japto Soelistyo Soerjosoemarno yang terafiliasi pada organisasi masyarakat Pemuda Siliwangi. Menggagas satu panggung bersama yaitu Rock dan dangdut.

Pertunjukan bersama untuk tahun baru 1975 antara Rhoma Irama dan Soneta dengan Ahmad Albar dan God Bless menyudahi perseteruan antargenre musik itu. Bahwa musik dangdut juga bisa dinikmati oleh berbagai kelas sosial yang lain menurut Japto. Jadi gap antara dua genre musik ini bisa dikenalkan kepada dua kubu fans fanatik saat itu. Sehingga selesai lah perseteruan yang selama ini terjadi.


Ahmad Albar sendiri walau masih berteman dengan Rhoma irama namun juga tidak mau satu film dengan Rhoma irama. Karena katanya begini

"Oh iya. Saya gak mau. Dia jagoannya, pasti buntut-buntutnya saya mati. Pasti itu, kalah. Jangan, mending kita temen-temen aja. Diajak main film sama dia pasti kalah," jelas Ahmad Albar. Mendengar penjelasan tersebut, Rhoma tertawa sampai istighfar.

Obrolan ini ada di kanal youtub Rhoma Irama.


Fans fanatik itu jadi tidak sehat jika sudah sampai saling melukai baik fisik dan hati 🤭. Padahal idolanya mereka bisa jadi malah berteman baik. Dan kubu-kunu fans ini sebenarnya dapat dipersahabatkan ketika ada itikat baik seperti contoh diatas, memperkenalkan perbedaan dalam satu panggung bahkan kolaborasi.

Jadilah fans yang sehat.


Catatan Kaki