Ada banyak hasil penelitian sarjana Belanda tempo dulu tentang berbagai tanaman yang ada di Nusantara ini. Salah satunya tanaman Kecubung.
Bunga, daun, dan biji kecubung memang ada kandungan yang mem4tikan, pastinya bisa disalah gunakan untuk tujuan yang tidak benar.
"Kecubung masih berkerabat dengan tumbuhan hias hutan yang memiliki bunga berbentuk terompet yang besar. Kecubung sendiri biasanya berbunga putih, namun b3racun,"
Salah satu berita tentang tersohornya kecubung ini dari sebuah dokumentasi pada Tahun 1917, melalui surat kabar De Locomotief. Berita tersebut berisi tulisan ringkas tentang kecubung dari tesis H.J van Girffen. Bahwa selain memiliki manfaat, r4cun dari tanaman kecubung ini terungkap setelah ada kejadian kriminal di mana seorang pembantu rumah tangga di Jawa di lenyapkan nyaw4nya oleh kekasihnya dengan menggunakan tanaman kecubung. Tahun 1917 saja tanaman ini sudah dipakai sebagai bahan eksekusi. Sedang contoh yang lain ada pada kasus ini.
Setelah lemas korbannya tidak bisa kabur sambil meracau karena diberi kecubung, lalu di getok dengan kayu bagian kepalanya.
Kemudian dengan viralnya tanaman ini yang dapat menyebabkan halusinansi, membuat banyak orang tertantang mencobanya. Latah seperti ini sangat berbahaya.
Karena kandungannya adalah senyawa kimia alkaloid, yang terdiri dari jenis atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.
"Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Kandungan dalam bunga kecubung dapat menyebabkan efek halusianasi dan sesak nafas hingga kem4tian jika dikonsumsi melebihi dosis tertentu,"
"Karena kandungan yang disebutkan tadi, sifatnya memabukkan, itu sebabnya Kementerian Kesehatan mengusulkan kecubung masuk dalam daftar 15 tanaman golongan narkotika,"
*Penjelasan oleh RSUD Karawang.
Jumat, 8 Desember 2023
Catatan Kaki