Selasa, 29 April 2025

Apa yang Lee Kuan Yew pikirkan tentang Indonesia?

 


Mungkin kalaupun mendiang masih ada, barangkali beliau kefikiran tentang Indonesia adalah kenangannya akan kota Semarang dan Kudus. Jejak keluarga beliau ada di Indonesia.

Lee Kuan Yew adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959-1990. Ia diakui sebagai Bapak Pendiri Bangsa oleh masyarakat Singapura. Diketahui sukunya adalah Hakka.

Agar cepat kita sebut sebagai PM Lee saja ya. Seperti tajuk berita diatas.

Ayahnya bernama Lee Chin Koon yang menikah pada usia 20 tahun dan ibunya Chua Jum Neo, berusia 16 tahun. Pernikahan yang diatur orang tua mereka (kakek-nenek PM Lee) sejak setahun sebelumnya. Kakek dan nenek Lee Kuan Yew sendiri tentu memiliki akar Jawa juga.

Mundur ke kakek nenek PM Lee. Saat tahun 1899, Lee Hoon Leong yang berusia 26 tahun menikah dengan gadis bernama Ko Lien Nio yang berusia16 tahun di Semarang, Jawa Tengah. Dari hasil pernikahan ini, lahirlah Lee Chin Koon pada tahun 1903 (ayah dari PM Lee). Mereka kemudian pindah ke Singapura, membawa Lee Chin Koon yang masih bayi.

PM Lee sendiri lahir di Singapura pada 16 September 1923 di Jalan Kampung Jawa (Kampong Java Road). Sedangkan Istri PM Lee bernama Kwa Geok Choo, merupakan keturunan dari keluarga Kwa yang masih banyak dan hidup di Semarang. Ayah dari istrinya juga meninggalkan Semarang dan menetap di Singapura pada tahun 1901.

Namun, jejak di Semarang agak sulit dikenali sebab sudah beberapa generasi keluarga PM Lee pindah. Lebih dari seabad, yang mengenali keluarga Lee pada generasi semasa tersebut sudah banyak yang meninggal. Semarang memang tercatat dalam memoir Lee Kuan Yew dan arsip-arsipnya, sebagai kota leluhurnya. Namun, karena belum ada follow up lebih jauh, baru sebatas itu, sehingga tak bisa menjadi aset kota Semarang.

Bersumber dari BBC : bekas apotik Noe Ma di Semarang yang disinyalir dulunya adalah rumah keluarga kakek nenek PM Lee.


Menurut berita tahun 1973, tidak banyak yang tahu bahwa orang tua PM Lee adalah orang Tionghoa kelahiran Semarang. Mungkin sekarangpun juga demikian. PM Lee sendiri masa kecilnya pernah berada di Kudus ketika orang tuanya masih berjualan tembakau.

Saat era pendudukan Jepang, banyak pedagang tembakau ternama ditangkap dan dipenjara di Cimahi. Mungkin karena menghindari tentara Jepang, keluarga PM Lee meninggalkan rumah tinggalnya di Kudus. Orang tuanya hanya datang sesekali ke Kudus untuk urusan bisnis tembakau.

Berita tentang PM Lee muncul lagi ketika ia sudah mendirikan Partai PAP (People’s Acti on Party) di Singapura.

Sumber foto Getty images

Jadi ya itu kemungkinan yang mungkin bisa terfikirkan.

Sumber Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (30-5-1973)

Rabu, 30 April 2025.

Catatan Kaki