Senin, 10 Juli 2023

Apakah anggota keluargamu atau seseorang yang kamu kenal terjebak di aliran sesat?

 Dapat cerita dari saudara


Ilustrasi hanya contoh Headline

Marak hilangnya beberapa mahasiswa/i kampus negeri

Pernah ada kejadian, dimana banyak mahasiswa dilaporkan hilang. Dalam cerita nyata ini kita sebut saja nama mahasiswa yang hilang adalah Doni. Dalam kejadian ini yang pertama kali melaporkan kehilangan justru teman sekelas Doni sebut saja namanya Agus.

Agus menyadari temannya tidak ada di kos dan mencoba menghubungi, namun tidak ada kabar. Sebelum Agus mengabari orang tua Doni, Agus mencoba mengkontak kakak angkatannya. Kata Agus, Doni hilang mendadak tanpa kabar. Hilangnya Doni ini ternyata bersamaan dengan hilangnya beberapa rekan angkatan yang lebih tua setelah sama-sama saling berkabar ada mahasiswa hilang. Entah kemana mereka. Karena sama-sama bingung, Agus juga membuat laporan ke Polisi tentang kehilangan orang setelah 24 jam. Sebelum itu banyak teman-teman tidak pada percaya dan skeptis, mungkin Doni pergi ke tempat temannya yang lain atau rumah dikampung halaman. Walau ternyata setelah ditelusuri tidak ada jejaknya.

Nah, berselang beberapa pekan atau bulan kemudian (agak lama hilangnya). Muncul tanda-tanda Doni kembali ke kos. Anaknya agak linglung dan takut. Pokoknya dia disuruh balik ke kosan, diminta bawa barang berharga apapun itu, lalu diperintahkan balik lagi. Entah Doni disuruh balik ke mana. Yang pasti diluar kota. Agus yang melihat temannya pulang ke kos, berusaha mengamankan keadaan dan lega karena melihat temannya masih hidup.

Dengan bisa kembalinya Doni ini, menandakan dia selamat. Walau masih dipantau 'katanya'. Jadi Doni menghilang dan sempat di baiat. Kata dia dibaiat di suatu ruangan, Doni tidak tahu arahnya, karena matanya ditutup, kurang lebih baiatnya tentang menyelamatkan agama dan hijrah (pindah tempat), jadi mereka harus pindah. Yang membaiat pun ada yang pria dan ada yang wanita. Tadinya si wanita ini memakai atribut islami menutup aurat, lalu kemudian, kata Doni si wanita ini ganti baju jadi tank top-an. (Saya tidak tahu mengapanya ya, pokoknya baiat absurd itu diceritakan oleh Doni. Doni juga tidak terlalu mengerti situasinya).

Untuk memperlihatkan kesungguhan dalam rangka hijrah. Doni harus membayar (semacam infaq—iuran faqsa mungkin alias iuran paksa😐) dengan segenap harta yang dimiliki, kalau tidak salah Doni sudah menjual laptopnya, dan barang elektronik yang di kosnya sudah diserahkan. Nah, karena masih disuruh setor lagi, Doni harus kembali dan menjual motor pemberian orang tuanya. Belum terjual, motor itu diserahkan kepada kelompok yang membaiat itu.

Kata Doni, temen yang lain yang direkrut bersamaan dengan dia, rela bohongin orang tuanya dengan beralasan membutuhkan dana untuk bayar SPP. Padahal mereka absen dari kampus. Lalu minta dikirimi lagi dengan alasan entah sakit atau apapun, selama itu dilakukan di luar wilayah hijrah mereka hal itu katanya halal.

Tapi karena Doni masih memiliki kesadaran, dia memanfaatkan situasi menjauh itu dengan menyerahkan motornya saja untuk terakhir kalinya, yang penting dia bisa balik lagi ke keluarga dan temannya. Semenjak itu Doni dijagain lebih banyak teman. Seperti bergiliran, jika-jika suatu saat kelompok tersebut muncul lagi. Katanya mereka takut dilaporkan polisi. Menurut Doni, selama beberapa waktu ia masih di patau oleh kelompok tersebut.

Sebelumnya kata Doni, saat diajak, dia tidak menyadari akan diajak ke suatu tempat yang disinyalir aliran sesat. Bahkan awalnya dia sedang duduk-duduk santai ketika diajak. Cara mengajaknya pun asik awal-awalnya, diajak belajar agama lebih dalam katanya. Ditahun tersebut isu tentang orang hilang belum semasiv sosmed sekarang. Yang baru satu kasus sudah terblow up media. Sekarang lebih mudah menghindari orang asing dan sudah belajar pada banyak kasus bermunculan. Ternyata kasus ini tak hanya marak di kampus negeri namun juga swasta.


Menurut saya pun baik jika teman-teman yang pernah menjadi korban ini jangan malah tambah ditekan dan dipojokkan karena sedang salah jalan. Makin ditekan, bisa makin menjauh. Karena tidak semua orang memiliki tingkat pengetahuan yang sama. Atau pas lagi kuat-kuatnya pengaruh. Bisa jadi mereka yang jadi korban memang masih polos atau belum berpengalaman. Seperti Doni yang tadinya santai-santai. Keluargapun harus terus mau berinteraksi dan komunikasi dengan baik.

Saat teman terjerembab kita perlu merangkul dan memberikan pemahaman yang jernih. Barangkali sedikit kepedulian bisa menolong orang lain. Apalagi saat ada teman yang "menghilang".

Saya salut dengan Agus yang tanpa pamrih berusaha mencari temannya dan setelah ketemu, dijaga erat temannya tersebut. Setelah kejadian ini, Doni banyak belajar dan menjadi pengalamannya yang sangat berat yang sudah dilalui. Kata dia, untung masih hidup.


Masih ada lagi sih kejadian lain dari kasus lain yang serem jg. Sampai pada praktik nikah siri yang bener-bener disirr kan.

Jika memang kita hendak belajar keislaman lebih dalam. Ada baiknya kita belajar lewat lembaga yang kredibel. Baik untuk tidak fanatik kepada label tertentu. Justru kita perlu mewaspadai jika kita berada dalam lingkungan yang merasa pasti benar pasti membawa kunci surga.

Bayangkan betapa banyak potensi para pemuda dengan masa depan cerah tergerus jalannya karena sandungan salah jalan seperti ini.