Sedang b3rant3m rebutan 4n4k
Hal ini karena hormon prolaktin yang dimilikinya, menurut sebuah eksperimen biologi. Perilaku ini cukup membingungkan ilmuwan sih. Karena semacam sisi gelap dari kehidupan Penguin. Misalnya pengamatan pada Penguin Kaisar betina atau Emperor Penguin. Saat ia kehilangan anaknya ia sering mencul1k anak penguin lainnya yang tidak dalam penjagaan. Nah, jika ketahuan oleh si ibu aslinya kalau si anak dicul1k nih, mereka dapat bertarung fisik. Saling berjuang memperebutkan anak. Pencul1kan dan perkelah1an dilakukan oleh penguin betina.
Mengapa terjadi? Sebuah eksperiman biologi dilakukan.
Karena ketika waktunya mencari makan, para betina akan menitipkan telur mereka pada pejantan. Entah karena suatu hal misal si pejantan ini tidak dapat diandalkan, hilanglah telur mereka.
Ketika kembali, si betina tak melihat lagi telurnya dan membuatnya stress sehingga menyebabkan terhenti hormon prolaktinnya. Sebuah hormon yang terlibat dalam perilaku menjadi orang tua atau bagi para betinanya menjadi keibuan (yang pada manusia wanita juga merangsang produksi ASI mulai dari masa kehamilan sampai menyusui). Akibatnya, membuatnya hilang minat untuk mengasuh anak. Sehingga secara naluri ia akan mempertahankannya hormon keibuan tersebut. Maka betina itu tadi akan mencari cara lain.
Hal itulah yang dipelajari Frédéric Angelier dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis di Villiers en Bois, yang mengamati pencul1kan anak terjadi demi mempertahankan naluri keibuan. Kemudian Angelier dan timnya menyuntikkan bromocriptine, sebuah bahan kimia yang diketahui bisa menekan prolaktin pada para penguin betina yang tak bertemu atau kehilangan anak-anaknya. Hasilnya adalah, penguin yang disuntik itu lebih jarang melakukan pencul1kan.