Kamis, 21 September 2023

Siapakah Laksamana Malahayati?

 


Dikenal dengan laksamana perempuan pertama dunia dalam pelayaran modern yang menjadi inspirasi Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Indonesia.

Dikenal memiliki pasukan yang terdiri atas para janda.


Marcella Zalianty memerankan Malahayati.

Sebuah Pertunjukan Teater Kolosal berjudul "Jalasena Laksamana Malahayati" yang menceritakan tentang perjuangan tokoh wanita asal Aceh. Pementasan di gelar 9 september 2023 lalu di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Kembali saya ingin mengangkat profil-profil yang perlu kita segarkan lagi dalam ingatan.

Ini tentang seorang laksamana perempuan pertama yang menjadi inspirasi terbentuknya KOWAL. Sebuah fakta yang disampaikan oleh Laksamana Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yaitu Laksamana Muhammad Ali pada bincang sejarah tentang ketokohan sejarah Laksamana Malahayati dalam rangka memperingati rangkaian acara HUT TNI Angkatan Laut 2023 agustus lalu.

Meski baru dikukuhkan menjadi salah satu tokoh pahlawan Nasional pada tahun 2017, namun sudah sejak lama tokoh ini menjadi acuan. Misal pembentukan Korps wanita tadi yang didirikan tahun 1963. Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional adalah Keumalahayati atau Laksamana Malahayati.

Dok Dispenal. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali dalam acara 'Ketokohan Laksamana Malahayati dalam Pengembangan Kekuatan dan Perjalanan Sejarah Maritim Indonesia' di atas KRI Banda Aceh-593 di Dermaga Kolinlamil Jakarta Utara, Jumat 18 agustus 2023.

Laksamana Malahayati, Namanya terdengar Agung

Bisa dibilang reputasinya tidak terbantahkan dalam sejarah maritim Indonesia. Laksamana Malahayati terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar. Bahkan, memimpin Laskar Inong Balee yang mengalahkan kapal Belanda dan menumbangkan Komandan Kapal Cornelis de Houtman pada 1599.

Selain lihai memimpin, beliau adalah seorang diplomat yang handal dalam menjalin kerja sama dengan Kerajaan Inggris dan Ottoman (Turki). Konteksnya masa itu adalah untuk kepentingan Aceh pada masa itu. Laksamana Malahayati juga mampu membendung pengaruh Spanyol, Portugis, dan Belanda di Selat Malaka.

Masih disampaikan oleh Laksamana Muhamamd Ali dalam acara diatas, bagaimana strategisnya Kesultanan Aceh pada waktu itu yang sudah membangun infrastruktur maritim, menerapkan regulasi perdagangan, dan melaksanakan diplomasi serta mengembangkan kekuatan armada laut. Bahkan sebuah lembaga pendidikan militer kala itu setingkat Akademi Angkatan Laut yang didirikan sudah ada dan disebut Baitul Maqdis di Banda Aceh.


Beberapa rekam jejaknya.

Laksamana Malahayati adalah cicit Sultan, masih darah biru.

Beliau adalah cicit dari Sultan Salahuddin Syah. Putri dari Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya bernama Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh Darussalam sekitar tahun 1530-1539 M.

Kala itu beliau memasuki akademi militer kerajaan, Ma'had Baitul Maqdis begitu menamatkan pendidikan sebagai santriwati. Beliau ternyata menjadi pelajar yang berprestasi. Sehingga ditunjuklah menjadi komandan protokol istana dan karirnya berhasil.

Walau perempuan, namun dimasa itu beliau mendapatkan penghormatan yang layak dari para pria. Bahkan ditunjuk langsung oleh Sultan Alauddin Mansur Syah untuk menjadi laksamana pertamanya. Kala itu Aceh sedang ketat-ketatnya menjaga perairan Selat Malaka agar tak bernasib sama seperti tetangganya yang jatuh ke tangan Portugis. Para jenderal dan pasukanpun menaruh hormat kepada beliau.

Memiliki pasukan terdiri dari para janda.

Suami beliau gugur dalam pertempuran Selat Malaka melawan Portugis, Laksamana Malahayati membentuk armada sendiri untuk menggantikan mendiang suaminya bertempur.

Walau pasukannya perempuan, namun mereka sangat tangguh. Mereka menyusun sistem pertahanan yang kuat di daratan maupun lautan. Mereka memiliki benteng di Teluk Lamreh Kraung Raya dan 100 kapal. Disinilah disebut laskar Inong balee yang melegenda itu. Arti inong balee adalah janda-janda pahlawan yang telah syahid. Anggotanya saat itu 2000 orang. Sebuah pasukan elit menjadi pasukan tempur yang disegani terutama menghadapi Portugis.

Kerajaan Inggris memilih menghindari masalah dengannya lewat jalan damai.

Karena reputasinya yang kuat. Membuat kerajaan Inggris tidak asal masuk ke perairan. Ratu Elizabeth I yang saat itu sebagai penguasa Inggris, memilih untuk mengutus James Lancaster disertai surat permintaan izin kepada Sultan Aceh untuk membuka jalur pelayaran menuju Jawa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1602.

Gugurnya Laksamana Malahayati dan diabadikannya nama beliau

Gugurnya beliau ketika menghadapi Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Castro. Jasadnya dimakamkan di Gampong Lamreh, Krueng Raya, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Sejumlah sejarawan menjajarkan namanya dengan Katerina Agung dari Rusia.

Namanya sebagai nama pelabuhan laut di Teluk Krueng Raya, Aceh Besar dengan nama Pelabuhan Malahayati.


Selain itu, salah satu kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali (fregat) kelas Fatahillah milik TNI Angkatan Laut juga dinamakan KRI Malahayati.


Juga universitas yang terdapat di Bandar Lampung yaitu Universitas Malahayati.


Sumber


Catatan Kaki