Rabu, 22 November 2023

Bagaimana pendapat Anda mengenai tes personal color yang sedang trend belakangan?

 

Yang tes nya ke Korea itu bukan?. Sebenarnya tes warna personal ini sudah lama. Kalau dilihat dari pengkatagorian 4 musim menunjukkan, jika ini mulanya ditujukan untuk orang-orang dengan kulit putih sebagai karakteristiknya seperti rambut berwarna pirang, mata biru atau hijau dan tentu warna kulit terangnya.

Dari asalnya juga tidak selalu akurat untuk yang berkulit gelap. Akhirnya untuk yang berkulit gelap mereka mengadaptasi warna sendiri.

Lalu kini dipopulerkan lagi dan diadaptasikan lebih inklusif. Diviralkan lewat tik tok, lalu banyak yang ikut-ikut latah juga. Ya ini jadi ladang bisnis. Biaya kalau harus tes semacam ini ke Korea lumayan mahal berarti ya. Perlu tiket pesawat dan biaya konsul serta lain-lain.

Sejarah analisis warna personal

Dari cerita seorang konsultan gambar dan pakar analisis warna, Brailey, yang berbasis di Stratford, Ontario menjelaskan saat wawancara dengan CBC radio. Analisis warna pertama kali dimulai pada abad ke-20 oleh seorang pelukis dan profesor Swiss bernama Johannes Itten.

“Itten menyadari ketika murid-muridnya melukis potret, subjek potret mereka tampak lebih hidup ketika dilukis dengan warna yang selaras dengan kulit, rambut, dan mata alami mereka,”

Itten kemudian mulai mengkategorikan warna menjadi empat musim. Banyak sistem analisis warna didasarkan dengan ini, meskipun jumlah kategori telah bertambah menjadi 12 atau 16, bergantung pada sistem yang digunakan seseorang.

“Misalnya, warna-warna sejuk dan dingin diterapkan pada musim dingin, warna hutan hangat, warna-warna berkayu diterapkan pada musim gugur,” kata Brailey.

Brailey menyampaikan jika dengan memakai warna yang tepat, wajah, kulit, dan mata seseorang akan tampak lebih cerah dan lebih terangkat.

Jadi inilah tujuan dari personal warna untuk memperoleh warna yang bisa membuat penampilannya lebih hidup.

Nah sedangkan untuk orang dengan kulit Asia juga ingin ikut. Jadi diadaptasilah agar lebih diterima. Metode Korea yang sedang viral tersebut awalnya lahir dari sistem analisis warna Jepang, yang diadaptasi juga dari sistem yang dikembangkan di Barat. Jadi mereka memang mengambil kursus tersertifikasi untuk jadi konsultan. Kini mulai banyak lama kelamaan.


Kedengarannya memang rumit-rumit gimana gitu karena terpaku dengan pendapat orang yang merekomendasikan warna personal tersebut. Apakah hal ini akan berhasil. Bisa jadi iya dan tidak.

Iya, jika rekomendasi warna dalam satu palet tersebut bisa saja serasi dengan karakteristik fisik kita. Sehingga lebih berhasil atau cocok.

Tidak selalu, jika membuat kita justru merasa sempit akan pilihan. Ya karena banyak ragam individu seharusnya tidak terlalu mudah mengkotakkan ke satu musim saja, rasanya terlalu membatasi. Selain itu juga ribet. Tidak selalu warna yang direkomendasikan mudah aplikasikan dalam keseharian kita.

Warna musiman itu termasuk sangat spesifik, namun jika menemukan beberapa warna yang cocok akan memudahkan kita. Sehingga tidak lama memilih warna yang bagus untuk kita. Warna kulit kita jadi lebih cerah. Karena orang Asia selalu ingin kulitnya terlihat lebih putih atau hal semacam itu.

Kekurangannya juga ada. Kita akan sulit menemukan warna dari palet musim yang kita dapat untuk belanja item tertentu di toko. Tidak selalu tersedia. Perhitungkan juga preferensi pribadi atau kepribadian kita aslinya. Toh kita semua memiliki warna-warna favorit berbeda yang bisa saja tidak masuk dalam palet musim tersebut.

Apakah harus selalu pada pakem tersebut?

Beda warna beda kesan untuk Rosamund Pike

  • Kembali lagi kepada masing-masing jika suka, bisa memakai rekomendasi tersebut. Tapi kan tidak setiap hari kita harus tampil stunning kan? Kita bisa memakai warna yang membuat kita bersinar pada momen-momen tertentu saja. Jika anda nyapres atau nyaleg tentu konsultasi hal ini bagus misalnya Margaret Thatcher punya konsultan sendiri, namun konsultasi para politisi ini untuk personal fashion style, biasanya juga untuk mengkomunikasikan pesan politik. Jadi lebih jauh lagi tak hanya berkutat pada warna dan motif saja.
  • Hal lainnya misalnya, tentang karakteristik pribadi. Contohnya kita memiliki kepribadian yang suka warna gelap, tapi kulit kita cocok untuk warna cerah. Kalau di paksakan pasti kurang nyaman. Hati metal tapi penampilan disney 😄 begitu juga sebaliknya. Jadi kombinasi warna bisa bermacam-macam.
  • Ada banyak warna-warna yang alam sediakan. Kita bisa bermain warna dengan warna diluar palet musim tersebut. Asalkan serasi meramu rona warnanya yak.
  • Dengan tahu warna yang serasi untuk kulit kita. Keuntungannya kita juga bisa menghindari warna yang membuat kita nampak jauh lebih tua dari usia kita. Biasanya hanya satu atau dua, tidak banyak.
  • Metode pemilihan warna ini bisa jadi langkah awal yang baik untuk membangun intuisi kita tentang warna yang paling mendekati, paling cocok dan paling serasi untuk kita. Namun, berbusana itu juga perlu dinikmati jadi dibuat nyaman saja. Tidak setiap hari berpatokan harus warna ini itu juga tidak masalah.
  • Satu hal yang cukup berpengaruh adalah warna yang dipakai dekat dengan wajah. Hal ini akan mempengaruhi kesan. Jika mau lebih serasi, serasikan dengan kesan yang didapatkan saat warna yang dipilih coba tes dekatkan pada wajah. Apakah membuat nampak lebih cerah atau gelap. Atau membuat jadi terlihat tua atau muda.

Bagaimana dengan saya sendiri. Saya lebih memilih sesuatu yang fleksibel. Warna hangat untuk memberikan kesan hangat. Warna dingin untuk memberikan kesan dingin. Menghindari warna yang tidak cocok atau lebih mudah dengan undertone kulit.

Terimakasih pj nya semoga bermanfaat.