Metodenya dengan menusuk nusuknya hingga mengeluarkan zat tersebut. Kemudian cangkangnya dihancurkan untuk mendapatkan butiran halus. Namun spesies yang lain juga bisa menghasilkan warna lain, tergantung pada lamanya proses produksi, jadi bisa juga memperoleh warna lain dengan corak hijau, merah muda, merah-biru selain warna ungu.
Gambaran kurang lebih walau mungkin spesies tidak dapat mewakili warna dengan tepat
Hewan Mediterania ini ditangkap antara musim gugur dan awal musim semi. Jadi saat musimnya akan lebih banyak hasilnya. Perlu banyak siput untuk bisa mewarnai sehelai pakaian. Sepotong pakaian memerlukan 10.000 cangkang siput untuk mewarnai satu pakaian. Makin banyak yang perlu diwarnai ungu, makin mahal biaya produksinya. Berbeda dengan warna lain yang juga alami didapatkan. Warna ungu ini lebih awet dan sulit pudar.
Penemuan tentang warna ungu ini ditemukan oleh para arkeolog yang meneliti sebuah bangunan kuno tempat pembuatan warna ini di pulau Chrysí, Yunani. Usia "pabrik pewarna" ini umurnya sudah 3.800 tahun atau 4.000 tahun lalu.
Sempat pada masa itu juga penduduk yang memproduksi warna ungu ini menjadi kaya raya. Ketika para arkeolog ini menggali lokasi, mereka juga menemukan berbagai macam perhiasan seperti gelang emas, cincin, kaca, manik-manik emas dan perak, serta beberapa piring tembaga. Meskipun lokasi penggalian hanyalah bangunan sederhana. Menandakan produksi warna ini memberikan kemakmuran bagi mereka.
Dianggap mahal karena warna ini dipilih untuk mewarnai simbol-simbol yang sakral dan suci.
Ada warna ungu khusus, yang hanya digunakan untuk mengembalikan kain ungu asli misalnya, mahkota Inggris dengan berlian Koh-i-noornya atau "gunung cahaya," pada mahkota Ratu Elizabeth, yang dilapisi dengan beludru ungu. Untuk satu gram ungu sendiri berharga 2.500 euro dan kebutuhan untuk mahkota tersebut diekstraksi dari 12.000 keong.
Ratu Elizabeth I di Inggris dulu juga melarang siapa saja memakai pakaian warna ungu, kecuali orang yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan.
Pada zaman klasik, warna ungu juga warna yang paling mahal dan mulia karena sangat populer di kalangan kelas atas sehingga penggunaannya harus dibatasi. Caesar sendiri hanya mengizinkan pejabat tinggi dan anggota keluarga kerajaan mengenakan jubah ungu dan hanya pada waktu-waktu tertentu. Rakyat dilarang mengenakan warna ungu.
Caesar juga menetapkan undang-undang bahwa hanya Kaisar Romawi yang boleh memakai warna ungu dan menetapkan pelanggaran berat jika ada sembarang orang memakainya atau bahkan terlibat dalam penjualannya.
Kain kafan dari warna royal purple atau ungu tyrian
Ungu kemudian menjadi warna umum dan dapat diproduksi massal lebih mudah.
Sungkem dulu sama mbah Perkin
Pada tahun 1856, ahli kimia William Henry Perkin menemukan warna ungu secara tidak sengaja. Meski warnanya lebih lembut dari ungu yang dicontohkan pada item kerajaan diatas ya. Setidaknya masyarakat biasa bisa merasakan memakai warna ungu. Ungu yang ditemukan pada masa awal tersebut adalah Mauve.
Warna ini berasal dari bahan sintetis komersial pertama dari ahli kimia yang gagal saat mencoba mensintesiskannya untuk obat malaria. Perkin kemudian mendirikan pabrik untuk memproduksi pewarna secara industri.
Lee Blaszczyk, profesor sejarah bisnis di Universitas Leeds, menyatakan, "Dengan meletakkan dasar bagi industri, Perkin membantu merevolusi dunia mode" dengan bahan kimia organik sintetik.
Contoh warna Mauve
Yang tadinya warna mevvah, sakral dan hanya boleh dipakai oleh petinggi kerajaan, kini sudah menjadi warna komersil. Selamat kita bisa menikmatinya pada hari ini.
Selasa, 19 Desember 2023
Catatan Kaki