Selasa, 09 Januari 2024

Apa yang membuat kamu sedih hari ini?


Tentang penyergapan dan penangkapan sebuah truk yang mengangkut 200 lebih ekor anjing untuk dijagal ke warung makan di Solo, Jawa Tengah, menjadi kasus terbesar selama ini. Mohon jika tidak tega boleh di skip ya teman-teman.

Masih berkaitan dengan tajuk berita diatas. Beberapa kali saya melewati sebuah warung kecil mepet di pinggir jalan raya besar yang menyediakan tongseng jamu, membuat saya seketika hening menatap. Saya membayangkan anak-anak bulu yang kiyowo itu harus di jag4l untuk kemudian menjadi santapan.

Para anjing ini adalah juga teman kucing, menjadi pet atau hewan kesayangan, selain juga mungkin soang, bebek, kelinci atau marmut. Lucunya bukan main, kalau ketemu yang cerdas ya menggemaskan dan tentu bikin takjub. Lalu saya merasa sedih kebayang, selucu itu tapi nasibnya malang.

Kemudian berlanjut dengan berita diatas ini. Yang mana sebuah truk mengangkut anjing-anjing ini kemudian disergap oleh yang berwenang. Ratusan anjing dimasukkan ke karung masing-masing diikat badannya, mulutnya juga diikat dengan rafia. Saat diselamatkan, mata mereka sedih banget, ada yang meleleh air matanya. Mereka gemetaran. Entah kek3rasan macam apa saja yang sudah dilalui oleh para anjing ini.

Beberapa saat sebelumnya, rencana penggerebakan ini sebenarnya sudah bocor. Ketika di datangi lokasi keberangkatan, ternyata truk sudah kosong dan para anjing sudah disembunyikan. Rupanya para pelaku menggunakan truk lainnya. Mengelabuhi petugas. Untunglah ada narasumber yang update dan mengabarkan kepada LSM Animals Hope Shelter Indonesia yang kemudian bekerjasama dengan pihak berwenang dalam penggerebekan.

Beruntung seorang sumber kemudian memberitahu jika bahwa sebuah truk berwarna hijau yang membawa ratusan anjing sedang dalam perjalanan menuju Semarang pada Sabtu tanggal 6 januari 2024.

Dari situlah berkoordinasi dengan pihak pengelola jalan tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, untuk mengecek kebenarannya. Setiap truk berwarna hijau dan ditutupi terpal, dicek satu per satu dengan cepat.

"Jadi setiap truk yang sesuai dengan ciri-ciri itu, saya naik ke atas truk lalu dicek ketika mereka sedang menempelkan kartu tol. Saya gerak cepat saja supaya tidak mencurigakan.

Ada delapan truk saya cek, truk terakhir jam 21.36 WIB dan begitu saya dapat menemukan anjing dalam truk, langsung teriak." Ujar Christian, Ketua dari pihak LSM yang telah berkoordinasi dengan petugas

Para pelaku sempat mengelak bahwa mereka memiliki surat izin yang sah di antaranya Surat Keterangan Jalan dari Kepolisian Resor Subang serta Surat Pengantar Perjalanan Ternak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan UPTD Pasar Hewan Pemkab Subang. Namun hasil pemeriksaan Polrestabes Semarang menyebutkan surat-surat tersebut kemungkinan palsu.


Katanya pengepul mendapatkan para anjing dengan cara mencuri anjing milik orang lain (karena ada identitas di leher mereka), juga mengambil anjing liar, dan dari hasil ternak sendiri. Maka saat ditemukan, ada yang terkena penyakit cacing jantung, parasit darah anjing, dan cacingan. Ada beberapa kemudian dalam perawatan karena sakit akibat jerat tali, dehidrasi, dan kepanasan, 6 ekor anjing betina yang ada dalam truk itu juga sedang hamil besar. Sekali angkut pengepul bisa mendapat 15 juta.

Mereka para anjing tersebut menjadi suplai menu warung olahan anjing nantinya, seperti rica-rica, sate, nasi goreng atau togseng. Pelaku melakukan bisnis gelap ini cukup lama. Jadi kalau ada penggerebekan begini warung tersebut bisa tutup selama 2 mingguan. Memang keuntungan ekonomisnya besar, ada yang menyampaikan harga jual daging per kilo bisa mencapai 75 ribu lebih. Kemudian perekor anjing bisa membawa keuntungan sampai 500 ribu rupiah.

Misal di Solo. Suplai pasokan anjing di daerah Solo berasal dari Jawa Barat seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Cimahi, Majalengka dan Cirebon. Warung olahan anjing ini setidaknya ada 50 warung. Rata-rata per harinya menghabiskan sebanyak 2-4 ekor anjing sehingga jika dikalikan dengan jumlah penjualnya maka konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor anjing per hari.

Hingga saat ini beberapa kabupaten di sekitar Solo telah mengeluarkan Surat Edaran yang melarang perdagangan daging anjing untuk dikonsumsi. Kabupaten di wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta yang telah memiliki surat edaran tersebut meliputi Karanganyar, Klaten, Boyolali dan Sukoharjo.

🤧

Lampiran surat edaran

Aaak terlalu menggemaskan buat santapan🥲

Selasa, 9 Januari 2024

Catatan Kaki