Selasa, 04 Maret 2025

Apa pendapatmu tentang Lia Eden?

Dulu Lia Eden pernah menjadi wanita yang berprestasi dan menginspirasi, namun hidup dapat berubah itu nyata adanya, saat sebelum bertemu dengan 'Malaikat Jibril'.


Lia Eden saat masih bernama Lia Aminuddin. Nama lengkapnya Sjamsuriati Gustaman (21 Agustus 1947 – 9 April 2021). Lahir di Makasar.




Ia mengaku jika mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril guna mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru. Ia harus mendakwahkan ajaran 3 Agama Abrahamik yaitu Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, kemudian ia menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia. Hmm semua diakomodasikan jadi satu.

Nama alirannya Salamullah. Ia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk meramalkan kiamat. Kelompok Salamullah sendiri memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar.

Dulunya Lia Aminuddin saat sebelum menjadi Lia Eden pernah terkenal sebagai pengusaha bunga kering. Mulanya di tahun 1974 suaminya yang ditahan karena peristiwa Malari, sering dijenguk olehnya. Sebagaimana umumnya kunjungan keluarga, Lia sering membawakan rantang berisi makanan dan saat rantang kembali terdapat bunga yang sering diisikan oleh suaminya. Hmm so sweet ya.

Lalu Lia sendiri mencari cara agar bunga itu tahan lebih lama. Ia memasukkannya di antara halaman-halaman buku, kemudian disusun sebagai hiasan. Tak disangka ternyata hal ini memberinya inspirasi untuk memulai karirnya sebagai perangkai bunga kering.

Sejak itu juga Lia mulai mengajari para napi membuat bunga kering dan membuat huruf-huruf Arab dengan bunga kering di atas kartu. Usahanya tak sia-sia, ia kemudian memperoleh penghargaan. Diantaranya:


Menurut saya seandainya Lia tidak bertemu dengan malaikat Jibril, mungkin beliau akan menambah bisnisnya, misal membeli franchise yang sedang trend. :v

Sumber informasi penghargaan: Simponi, 4-4-1992. Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI.

Selasa, 4 Maret 2025.

Catatan Kaki