Sumber gambar
Warnanya seperti metalik merah kecokelatan. Tediri dari crocus martis (ferrous sulfate atau besi (II) sulfat memiliki warna biru-hijau), dan crocus veneris (tembaga oksida).
Dengan tehnik dry and wet, kering dan basah hingga tebal dan tipisnya.
Menjadi sulit dan jarang dibuat karena tidak mungkin lagi dibuat secara harfiah. Saat ini sudah ada pigmen tiruannya. Asal pigmen ini dari bahan t3ngkorak manusia yang telah inalilahi, sesuai namanya Caput Mortuum. Bahan yang berasal dari mumi Mesir yang kemudian digiling menjadi bubuk.
Untuk membuat pigmen, mumi diangkut dari Mesir, kemudian digiling di Eropa untuk dijual.
Ahli kimia dan pelukis Inggris Arthur Herbert Church mengklaim bahwa satu mumi Mesir saja dapat digunakan untuk membuat cat yang dapat bertahan selama 20 tahun.
Berikut contoh lukisan hasil dari pigmen ini.
Lukisan L’interieur d’une cuisine karya Martin Drölling, 1815. Lukisan ini menggunakan pigmen dari Mumy Brown.
(Public domain)
Seniman-seniman abad ke 16 (pertama kali dibuat sekitar tahun 1550)
Ada yang berhenti menggunakannya, bahkan menguburkan kembali warna ini sebagai simbol kepedulian. Misalnya yang dilakukan oleh salah satu seniman, Edward Burne-Jones seseorang yang terkenal karena membuat karya-karya spektakuler, seperti lukisan kesatria Arthurian, pahlawan klasik, dan malaikat dalam alkitab. Ia membuat penguburan yang layak untuk warna ini, setelah tahu asal muasalnya.
Terakhir pada tahun 1964, pigmen warna ini dengan kode Mummy Brown akhirnya berhenti diproduksi. Yaitu ketika C. Roberson & Co., merupakan perusahaan dari London yang memproduksi dan memasok bahan untuk seni rupa, mengumumkan bahwa mereka "kehabisan" mumi untuk produksi cat Mummy Brown mereka. Ngenes sekali, sampai krisis mumi.
Krisis tersebut tak hanya karena dijadikan pigmen, ternyata juga banyak permintaan bubuk ini sebab meyakininya sebagai obat, jadi beredar juga di banyak apotek pada masanya. Akhirnya terjadi hal yang tak terkendali karena stok mumi kosong dipakailah jas4d para penjahat yang telah inalilahi.
Wadah bubuk mumi ini yang beredar di apotek. Foto ini dari koleksi apoteker di Museums für Hamburgische Geschichte
Bubuk mumi juga sering diresepkan oleh dokter yang percaya bahwa menelan bahan ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Faber castel punya loh warna ini. Dijual persatuan ada. Nah bahannya aman ya, bukan dari mumi.