Ada beberapa artis yang memiliki kondisi berat karena terpengaruh oleh film yang telah dibintanginya, bahkan ada yang inalilahi juga.
Untuk hal ini saya teringat dengan salah seorang aktor yang mengalami perubahan mental selama proses pembuatan film. Ternyata kondisi ini masih terus ia rasakan setelah produksi film selesai. Film ini berjudul "Hereditary" 2018. Aktor tersebut adalah Alex Wolff yang berperan sebagai Peter Graham.
Filim ini tentang keluarga Graham, yang mengalami banyak kejadian yang tr4umatis karena kekuatan suprantural paska wafatnya nenek mereka. Sutradara film ini adalah Ari Aster. Gebrakan film horor dari sutradara ini memang yah spektakuler ya. Saya agak-agak terkejud, padahal warna-warnanya ceria, namun ternyata amat horor.
Dari beberapa wawancara, Wolff merasakan ada dampak jangka panjang setelah selesai syuting. Katanya perlu waktu lama untuk disembuhkan.
Saya tidak menyangka, aktingnya menurut saya memang natural saat mengeksplorasi rasa trauma. Ternyata emosi trauma tersebut terbawa sampai kehidupan nyata. Menurut Wolff hal ini disebabkan syuting adegan tersebut dengan durasi yang intens.
Memang sebelum syuting, Wolff sudah mempersiapkan waktu hingga fisik sedemikian rupanya agar mulus membentuk karakter tokoh yang tidak stabil dalam proyek film ini.
Saya membaca wawancara dengan Vice
"Saya terus mengingatnya setelah syuting film. Ketika saya mulai membicarakan hal tersebut, semua kilasan kejadian yang mengganggu dari yang pernah dirasakan muncul kembali seperti banjir.
Hal itu membuat saya terjaga di malam hari hingga akhirnya saya terbiasa dengan masokisme emosional saat itu, yaitu mencoba menerima setiap perasaan negatif yang bisa saya dapatkan."
Dia mencoba menjelaskan masokis emosional, yakni gangguan di mana seseorang secara terus-menerus memperoleh kepuasan dari perasaan bersalah.
"Saya memaksakannya pada diri saya sendiri, bukan sebaliknya dari apa yang biasa Anda lakukan dalam hidup, saat duduk di dekat pemanas hingga mulai terasa panas dan Anda langsung melompat bangun. Namun saya harus melakukan hal yang sebaliknya, yaitu menyerap rasa sakit dan membiarkannya terbakar. Itu adalah emosional yang terbalik."
Baginya agak sulit untuk menjelaskan dengan fasih, ia merasa gejala yang ia alami seperti gangguan PTSD Post Traumatic Stress Disorder atau gangguan stress paska trauma. Saya kurang tahu terapi apa yang ia lakukan dan sekarang telah membaik. Mungkin nanti ada informasi tambahan.
Mungkin karena totalitasnya ya, explorasi emosi dari peran yang dimainkan tersebut sampai ke penonton. Ada yang setelah menonton tidak dapat tidur, ada yang terngiang-ngiang sampai ada rasa terpukul setelah menonton.
Namun begitulah, kecemerlangan bisa juga memiliki dampak sisi yang lain. Apalagi setelah memerankan peran-peran yang gelap dan tak biasa.
"Saya agak membenci diri saya sendiri, jadi mungkin itu sebabnya. Saya hanya ingin menghukum diri sendiri dan memberi diri saya waktu yang paling sulit. Tapi serius, saya pikir mereka membuat peran yang benar-benar bagus. Ini melelahkan dengan cara yang sama sekali berbeda…"
"Pengalaman unik dari Hereditary adalah bahwa saya sangat sangat terisolasi dengan cara yang belum pernah saya alami sebelumnya."
Kata Alex Wolff-
Artis juga selebritis sepertinya memiliki kerentanan terhadap gangguan non fisik seperti psikisnya. Beberapa hal yang dapat kita cermati
- Rentan untuk mengalami gangguan kecemasan, depresi dan perubahan mood tak menentu. Hal ini disebabkan mereka lebih mudah merasakan emosi. Sebab pekerjaan mereka memproses berbagai emosi misal aktor membutuhkan emosi untuk akting, jika musisi menjadi lagu, jika seniman lukis menjadi lukisan.
- Pada beberapa kondisi ada koneksi khusus pada bagian otak yang menghasilkan kreativitas dengan masalah mental. Semakin kreatif seseorang, semakin besar pula risiko mengalami masalah kejiwaan.
- Depresi yang semakin bertambahan jika ada kecanduan dengan alkohol dan narkoboy
- Ada beban ketenaran. Jadi harus menjaga image dibanding menjadi dirinya sendiri. Untuk banyak publik figur hal ini cukup memberatkan.
Sumber gambar dari pinterest
Rabu, 4 Desember 2024.
Catatan Kaki