Jika tertekan kita artikan seperti stress sebenarnya memang terjadi pada semua orang. Sehingga stress itu lebih ke bagaimana cara mengelolanya. Sepanjang manusia hidup akan menemui hal-hal yang memicu tekanan. Nah khusus untuk perempuan, secara alami sering dipengaruhi oleh perubahan level hormon.
Salah satu hormon yang berperan adalah hormon kortisol. Hormon kortisol berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres. Saat tubuh melepaskan hormon Kortisol, adrenalinlah yang membuat kerja jantung lebih cepat. Hormon tersebut bisa membuat kita merasa mudah lelah. Karena hormon ini menyediakan energi yang melimpah bagi tubuh, terutama ketika sedang berada di bawah ancaman, tekanan, atau stres.
Perubahan level hormon biasanya terjadi ketika akan mengalami menstruasi, berhubungan dengan melahirkan hingga masa menopause. Sebenarnya dengan kondisi seperti ini rentan depresi. Tentu butuh effort luar dalam agar menjadi seseorang yang tidak mudah stress. Jadi perempuan ini tidak mudah.
Penelitian dari Eropa menunjukkan bahwa wanita usia 25-40 cenderung mengalami depresi hingga 4 kali lebih mudah daripada pria.
Seorang wanita yang sehari-harinya menjadi ibu rumah tangga, mengurus rumah tiada habis, bekerja untuk menambah pemasukan keluarga, menjalani tuntutan sosial sekitar seperti arisan, PKK, pengajian, rewang yang bisa berapa hari berapa malam, dan sejenisnya. Mengasuh anak dan mungkin juga mengurus orang tua. Mengatur pengeluaran supaya tetap aman, dapur mengepul sampai akhir bulan. Belum kalau hari raya, bekerja lebih lama untuk memasak, membersihkan, menyiapkan banyak hal kalau ada tamu, kerjanya lebih ekstra. Ini hanya gambaran yang umum yang sering saya atau kita temukan. Lelah nya. Tapi tidak dirasa walau istirahatnya kurang. Belum lagi jika wanita-wanita ini sedang mengalami masalah yang berhubungan dengan relationship. Lebih lelah lagi.
Pengaruh terhadap fisik yang sering ditemui
Salah satu penyebab yang sering kita temukan, salah satunya adalah ketika mengalami masalah dengan suatu hubungan. Hubungan ini bisa tentang anak, tentang rumah tangganya, tentang pekerjaannya. Dilansir oleh boldsky com, lebih dari 70
Maka memang perlu memperhatikan asupan nutrisi dan kesehatan fisiknya sebagai salah satu upaya perbaikan. Berolahraga dan meningkatkan ketenangan batin lewat kegiatan relijius.
Kelelahan karena tekanan ini memicu perubahan mood. Jadi gimana rasanya kalau lagi lelah-lelahnya tapi Tapperware ilang. Ilangnya disekolah anaknya atau dikantor suaminya ketinggalan. Waaah ngamok… mungkin bukan sekedar karena Tapperwarenya, tapi karena lelahnya itu sehingga mendorong perilaku impulsive sesaat. Kecenderungannya mudah marah. Jadi minggu demi minggu bertahan supaya selalu waras.
Cara menolong untuk sisi diri sendiri
- Tidurlah lebih awal, atau tidurlah lebih cepat termasuk tidur siang
- Kurangi makan makanan sampah seperti junkfood, gorengan, dan sejenisnya. Karena kandungan garamnya mempengaruhi tensi darah secara signifikan.
- Olahraga. Salah satu cara menstabilkan mood dengan efektif.
- Ibadah. Karena kita perlu afirmasi positif menyeimbangkan tekanan yang sedang kita hadapi.
Untuk yang membersamai para wanita yang sedang tertekan.
Berikan waktu tambahan para wanita untuk isirahat. Bantulah apa yang bisa dibantu. Nggak perlu ditanya lagi capek atau enggak. Nggak perlu nunggu di suruh juga. Bantu bereskan piring, cuci-cuci. Nyapu atau hal lain, yang kelihatan mata. Itu sudah sangat membantu para wanita mengurangi rasa tertekannya karena stress.
Jadi inilah yang bisa menyebabkan para wanita ini bisa bisa akan cepat tua. Umur 30an rasa mental dan badannya jompo kayak udah 50an.. kalah ama Jeniffer lopez.🥲
Kalau ini stress karena mukanya lebih tua dari umurnya 🤣
Catatan Kaki