Sabtu, 14 Desember 2024

Siapa yang paling dirugikan dalam pernikahan siri?

Seorang wanita single, dipanggil dengan nama samaran Zizi, berusia matang mendekati 30 tahun. Penampakannya muslimah sejati, berhijab syar'i. Alasan ia masih single? Ya karena jodohnya belum datang. Jadi teman-teman disekitarnya berfikir ia akan tangguh melewati ujian hidup tentang mencari jodoh.

Sampai suatu saat negara api menyerang.

Selama ini ia ternyata dilirik oleh rekan kerjanya. Seorang pria yang penampakannya baik-baik, ya stereotip umum yang masyarakat tahu. Penampilan dan perilakunya menyejukkan. Sudah berkeluarga, istri yang cantik, anak yang lucu-lucu. Tapi rupanya pria ini kasihan dengan Zizi. Alamak jiwa pahlawannya keluar.

Pria itu menawarkan pada Zizi mau kah dipersunting menjadi istri kedua? Dengan segenap alasan kasihan karena Zizi sudah lama sendiri. Si Pria memulai ajakan menikah dengan berkomunikasi lewat email. Katanya jika Zizi setuju, si pria akan segera menyampaikan hal tersebut kepada istrinya. Dia memastikan istrinya tidak akan menolak. 🤯

Lalu Zizi galau dengan tawaran si Pria ini. Dan curhat dengan beberapa temannya. Kagetlah teman-temannya. Bagaimana bisa Zizi galau. Suami orang yang keluarganya juga tidak ada masalah. Bagaimana mungkin hal ini mau dipertimbangkan?

Si pria mendesak agar Zizi segera memberikan jawaban. Makin panik lah, mau menjawab secepatnya. Barangkali kegalauan Zizi karena yang menawarkan diri juga pria yang sesuai kriterianya.

Setidaknya pernikahan bisa dilangsungkan dengan sirr terlebih dahulu. Atau siri, jika istri sah menolak ide ini, si pria akan mudah menekan istri sahnya karena sudah kadung menikah sirri dengan istri kedua. Lalu bagaimana dengan nasib si anak sirri. Tinggal buat administrasi saja untuk anak hasil pernikahan sirri. 🤸‍♂️🤸‍♂️ entah bagaimana bisa, tapi ya bisa-biasa saja, mereka tetap sekolah pada umumnya. Untuk perihal ini bisa di rekayasa masuk ke KK siapa. Nitip mungkin.


Si anak pernikahan sirri dalam pernikahan kedua ayah mereka atau pernikahan ketiga atau keempat, walau bisa diterima oleh istri dari anak-anak istri sah alias istri pertama, tanpa sebuah proses yang baik dan jalur hukum yang benar tetap banyak sekali menyisakan masalah bagi mereka.

Beberapa hal yang menjadi mudharat dari pernikahan ini adalah?

Masalah waris

Pernah ada kasus Machicha Mochtar sampai mengurus ke MK untuk memperjuangkan anaknya, namun prosesnya sungguh menguras tenaga. Konsekuensinya ya tentu bisa akan lebih sulit dibandingkan menikah resmi tercatat.

Bagaimana jika si istri sirri mengalami KDRT atau tidak dinafkahi

Ini sulit sekali situasinya. Bagaimana mau minta cerai? Atau menggugat? Tidak ada status hukumnya. Tidak legal sebagai suami istri di mata hukum, bagaimana mau mengurus ke pengadilan? Walau kalau cari-cari ada saja caranya. Tapi kan esensinya memang bukan menggampangkan.

Begitu juga masalah menafkahi. Suami bebas tidak menafkahi karena hanya tanggung jawab moral saja. Kalau punya harta bisa di bagi, kalau tidak ya disuruh bersabar. Ah nggak enak pokoknya, masa harus rebutan dengan istri sah.

Poligami lagi

Pada kasus-kasus tertentu. Keinginan untuk menikah lagi ketiga atau keempat kalinya sangat sering terjadi. Tanpa izin istri sirri kedua. Pernikahan lagi bisa terjadi. Wong sama istri pertama saja tidak izin, apalagi cuman sama istri sirri. Mau protes? Ke siapa? Keluarganya? Ya kalau peduli yang ada gelud.

Kalau misal dipernikahan pertama saja si pria sudah sirri. Kalau dia hendak menikah lagi maka ia bisa memakai statusnya sebagai bujangan. Waah… tapi ini sungguh terjadi.

Bisa digrebek

Nyata kejadian. Istri-istri sirri yang masih belum bisa ditampung seperti diberi rumah. Sulit kan legalitasnya? Amannya ya ketemu di hotel. Mengendap-endap. Kalau ada penggrebekan bisa ditangkap. Kenapa?, alamat KTP nya mereka berdua berbeda. Lah kalau begini masa mau memakai KTP istri sah?

Namun, hal ini pernah diceritakan oleh user quorawati lain mengenai pengalaman hidupnya, sedih sekali membacanya. Istri muda memakai KTPnya untuk keperluan administrasi. Kenapa di Hotel? Kalau langsung ke rumah istri sirri, akan jadi gunjingan tetangga karena pernikahan diam-diam, jika status ybs PNS akan jadi berabe pasti.

Dijauhi keluarga besar

Ini berbicara secara normalnya ya. Mau dipaksain gimana, keluarga besar tidak akan nyaman satu kegiatan dengan anak dan istri sirri yang mereka anggap pelakor. Akan ada warga kelas dua kalaupun dipaksain lebaran bareng. Dikira tidak menguras tenaga. Hanya karena keinginan sepasang insan yang tidak direstui akan merusak besarnya hubungan silaturahim yang terjalin sekian lama.

Sulit juga menjelaskan oh itu adik tiri dari istri ayahnya yang ke-… (isi sendiri). Alih-alih menyampaikan itu saudara tiri. Mereka akan bilang itu sepupunya atau saudara jauhnya untuk menutupi 'aib'. Dan mereka anak-anak sirri harus legowo dengan apapun sematan untuk mereka.

Seperti salah satu pengalaman kerabat yang cerita saat anak hasil sirri berkuliah, ternyata dosennya adalah kakak tirinya sendiri. Ia sengaja masuk kampus yang sama dan jurusan yang sama agar bisa bersaing dengan saudara tirinya. Karena dukungan ibunya sendiri yang notabene istri sirri untuk tujuan eksistensi. Apa yang terjadi, ya bayangkan ke awkward an situasinya. Si adik tiri tentu tidak boleh buka suara jika mereka memiliki ayah yang sama. Setidaknya hal itu menjadi sebuah negosiasi agar aib memiliki adik tiri tidak terjadi. Apa kata orang?


Karena ketidak tahuan dan logika yang sudah tidak berjalan akhirnya menyetujui ketika di peristri sirri. Tapi mohon ingatlah jalan panjang kedepan. Pernikahan yang tidak tentram bukan lagi dikatakan sakinah. Belum berebut perhatian juga berebut harta, tidak ada mawaddah yang ada kebencian yang dipupuk. Bagaimana mau rohmah? Tujuan pernikahan seperti apa yang mau dijalani?.

Mumpung belum jauh, jika ada tawaran untuk sirri jangan mau. Si pria bisa berkelit tidak mengakui pernikahan jika terjadi masalah. Atau sekedar lari dari tanggung jawab. Jika memiliki anak hasil sirri mereka akan merasakan dampaknya padahal mereka tidak memilih dilahirkan dari orang tua dengan perkawinan sirri. Keluarga yang mereka bangun sangat rapuh di sertai ketidaknyamanan.

Anaklah yang akan paling dirugikan dalam sebuah pernikahan sirri. Beberapa hal ini yang terjadi dari point diatas merupakan pengalaman nyata yang pernah saya lihat meski tidak merasakan langsung. Setidaknya itu pengalaman dari beberapa orang yang saya ketahui. Saya jadikan satu. Biar ringkas. Andaikan ada point bisa begini begitu terkait solusi itu diluar kapasitas saya menjawab ya. Saya sekedar sharing sudut pandang kerabat dan rekan yang mengalami. Kalau mereka sendiri berpesan jangan sampai terjadi hal yang sama seperti yang mereka alami. Semoga pembaca dapat bijaksana mencerna.


Menikah dengan baik-baik tentu lebih utama. Belum datang jodoh tak lantas menggunakan segala cara. Karena singlenya wanita yang sedang galau akan menjadi sasaran empuk untuk target pernikahan sirri.

Seperti Zizi. Janganlah galau. Membuka pintu godaan. Berilah waktu untuk hatimu berfikir jernih. Dasar dari asal hukum fiqih sebuah pernikahan adalah monogami

. Pikirkan nasib banyak orang. Dan nasibmu sendiri. Tolaklah, jadilah jomblo bermartabat. Kasihan kalau kamu punya anak. Anakmu bisa saja menderita. Dengarlah nasehat teman-temanmu. Mereka akan memberikan nasehat yang benar, agar logikamu kembali. Mau yang nawarin pake sorban kek, hafidz qur'an kek, OKB kek, prince Charming kek…

Tunggulah jodoh yang tepat dan akan tiba waktunya kesini.

KUA zaman dahulu di Djakarta. Sumber Foto: Arsip Nasional