Balero warna merah muda yang dipakai oleh Zao liying dalam drama china "The Story of Minglan" (2018)
Untuk desain balero ini cukup sederhana. Nah tingkat kerumitannya ada pada bordirannya. Bahan balero ini bisa dari Taffeta atau bridal kalau tanya di toko kain. Biasanya kita akan ditawarkan apakah kainnya glossy atau doff. Untuk balero Minglan bagus yang glossy.
Taffeta merupakan kain yang ditenun dari sutra atau serat sintesis yang halus. Berasal dari bahasa Persia yang berarti tenunan memutar. Kain jenis ini sering dianggap kain mewah karena cocok digunakan untuk gaun pesta dan pernikahan. Serat benang taffeta jauh lebih kaku dibandingkan organdi.
Sumber
Saya sempat tertunda mewujudkan balero ini disebabkan COVID. Melihat pertanyaan ini saya jadi mengingat kembali sesuatu yang pernah saya ingin wujudkan. Ternyata karena tertunda, saya jadi lupa.
Adaptasi balero Minglan akan saya panjangkan sepanjang panggul. Karena saya berkerudung. Untuk bordirannya, saya pernah membuat dasar bunga nya, namun masih perlu tambah banyak explorasi. Dipikiran saya, akan saya kembangkan dari motif bunga sepatu atau hibiscus. Bordir ini saya gambar dari awal sampai jadi. Bukan dari tempelan atau mapping dari kain jadi (engg gimana ya jelasinnya😅 kurang lebih begitulah). Maka perlu kesabaran dan dana yang lebih dari sekedar memotong kain. Seperti membatik. Kita mulai dari membuat motif. Bedanya ini dibordir bukan dibatik dengan malam.
Contoh dari pinterest
Sebenarnya saya bisa membuatnya manual dengan benang sulaman keseluruhan. Tapi untuk konsistensi hasil dan tak makan waktu yang lama, maka harus dibantu mesin bordir. Apalagi pada bordiran besar. Biasanya media sulam saya pada tas tas kanvas saya. Jadi pada balero ini ada bagian yang saya sulam sendiri dan ada bagian lain dibantu mesin.
Desain semacam ini seperti personal style saya. Feminin dan lebih modest. Bikin lebih manis dan kalem 🤭.
Jumat, 3 Maret 2023
Catatan Kaki