Itu stiker ekspresi saya saat pada bahas film Lolita di quora ๐ bajunya provokatif jadi tak tutup saja.. biar aman dari KPI
Nah ternyata style Lolita yang suka menjadi cosplay itu tidak seperti apa yang kita bayangkan dalam novel dari Vladimir Nabokov 1955 itu kok. Justru bertolak belakang. Jika Lolita dalam cerita suka dengan si om, maka Lolita yang jadi style ini hanyalah para wanita yang berbusana seperti anak-anak aristokrat era feodalisme Eropa dulu. Ini yang perlu digaris bawahi konteksnya sebagai fashion.
Style Lolita adalah
sub kultur Jepang yang dipengaruhi oleh pakaian anak-anak gaya Barok, Victoria, periode Rococo Perancis, kegelapan era Gotik, dan anime. Jadi campur-campurlah sejarah dengan fantasi๐ .
Busana ini berkembang di Jepang pada tahun 1990-an sebagai busana jalanan yang kemudian menjadi subkultur tersendiri dan pada dekade 2000-an telah menarik perhatian publik di luar Jepang.
Busana Lolita juga diartikan sebagai pakaian gadis kecil yang dikenakan oleh wanita dewasa.
Kayak candy-candy
Daya tarik utama dari aliran style Lolita adalah kesan imut-nya. Kurang lebih dapat kita dikategorikan menjadi tiga subgaya utama “gothic”, “classic” dan “sweet".
Dengan ruffle, renda, dan pita. Style Lolita hijab ada juga rupanya
dan lebih kasual potongannya.
Gaya Lolita dimulai di Harajuku, Tokyo pada saat semacam Car free day. Jalan di distrik Harajuku di tutup untuk kendaraan. Sehingga pada kumpul-kumpul nih anak-anak mudanya. Sambil menikmati pertunjukan musik rock atau berbelanja, sambil cosplay deh dengan style ini.
Saat si Lolita ketemu antitesisnya, Yakuza cewek.. kayaknya genre komedi deh.. ๐
Publik Jepang sendiri mulai mengetahui keberadaan Lolita style setelah diputarnya film Kamikaze Girls (Shimotsuma Monogatari) pada tahun 2004.
Menurut saya asik cara mereka mengekspresikan energinya. Dan mereka bisa juga menjahit sendiri kostumnya dan desain sendiri sesuai seleranya. Mereka memakainya saat acara khusus seperti pertemuan komunitas menjadikannya street fashion. Jadi saat difoto nyeni gitu.
Busana ini adalah salah satu statment, mereka tidak ingin di drive para laki-laki dalam berbusana cantik. Mereka tidak peduli dengan penilaian orang lain, apalagi tren busana mutakhir. Karena selama ini kecenderungan busana wanita selalu mengikuti penilaian pria mana yang suka atau tidak suka. Ini salah satu cara mereka membebaskan diri dari hal itu.
Komunitas Lolita di Indonesia
Cantik seperti boneka ya?
Catatan Kaki