Arung jeram atau refting adalah salah satu kegiatan favorit outdoor yang agak sering saya ikuti. Hal yang paling susah itu ngumpulin temen-temen yang bisa diajak barengan.
Waktu yang paling cocok untuk arung jeram adalah pas airnya banyak. Kalau pas kemarau airnya sedikit, debitnya kurang kenceng. Kalau musim masih ada gerimis-gerimis gitu boleh juga. Tapi jangan saat hujan lebat.
Apakah berbahaya?
Tidak berbahaya, terutama mendapat pendampingan pemandu, walau itu pemula. Dan semua peserta mengenakan pelampung. Kalaupun kecebur dan renang gaya bye bye atau gaya kodok Jiraiya pun aman. Walau tak dipungkuri tetap harus hati-hati, karena bahaya bisa terjadi dimana saja.
Tingkat kesulitan
Contohnya, saat saya biasanya arung jeram di Magelang. Memang ada rasa bosan jika mendayung ditempat yang stabil. Tapi kalau masih pemula memang disarankan memilih tingkat kesulitan yang awal, misal sungai Elo.
Ya tadi, apalagi jika ternyata nggak bisa berenang lalu panik. Pas kapal kebalik bisa minum banyak air sungai walau mengapung 😄. Tingkat kesulitan pemula, bisa kisaran 3 jam-an perjalan atau 12 an km. Harus kuat tangannya untuk dayung.. supaya tidak terlalu capek sebaiknya persiapan fisik sebelumnya. Biar badannya tidak kaget. Misal olahraga
Ya asiknya di Magelang itu. Sambil refting sambil menikmati candi-candi yang ada disana, setelah nya atau sebelumnya. Yang dari luar kota bisa nginep saja, bisa liat liat lagi Candi Borobudur dan Candi mendut.
Lalu tingkatan selanjutnya setelah Elo ada sungai Progo atas diikuti Progo bawah. Durasi waktunya lebih lama. Debit airnya lebih besar, jalurnya lebih sulit. Karena sungai paling akhir dapat limpahan air dari sungai-sungai sebelumnya, jadi lebih terasa deg degannya alias adrenalinnya. Progo termasuk sungai yang melewati Yogyakarta juga.
Jadi, resiko bisa tinggi tapi dapat dikendalikan. Karena kita mencari tantangan bukan?