Senin, 14 Agustus 2023

Bagaimana cara berhenti berharap kepada seseorang?

 

"Ikhlaskan dan lepaskan"… kalau tidak bersambut rasanya nggak enak. Syukurlah masih ada keinginan berhenti untuk berharap. Jadi harapan ini tentang apa? apakah ini karena cinta? Kalau begitu anggaplah pertanyaan ini muncul karena anda sudah deal dengan diri sendiri ya, untuk ingin berhenti berharap.

Seandainya Qais berhenti berharap kepada Laila, dia pasti tak akan menjadi Majnun (gila). Bila saja Romeo berhenti berharap terhadap Juliet, pasti tak akan melenyapkan diri.


Karena dua cinta itu adalah cinta yang tidak sehat. Bisa juga kita lihat seperti menganggu mentalitas. Apa kesamaannya? Ialah "Obsesi". Obsesi karena cinta.

Obsesi diartikan sebagai ide atau perasaan yang sangat merasuki pikiran. Selain itu, obsesi juga diartikan sebagai gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sulit dihilangkan.

Obsesi membuat mereka melakukan hal yang tidak rasional. Bahkan, melakukan pengorbanan-pengorbanan berat. Sebenarnya, pola tingkah laku ini adalah upaya untuk mengatasi rasa takut, meredakan perasaan dan upaya menghilangkan rasa bersalah.

Cinta yang membawanya jauh, menjadi sesat dalam berfikir, rasa keputusasaan, kasih sayang yang lebih, bahkan lebih dari rasa sayangnya kepada Tuhannya, yang memberikan hidup.


Qais dalam syair Nizami, Laila Majnun

Kisah meninggalnya Majnun

Berpisah dari Laila, Qois jatuh sakit. Badannya semakin lemah, sementara suhu tubuhnya semakin tinggi.

Oleh teman-temannya di bawa ke tabib. Tabib menyarankan untuk bedah, karena ada yang infeksi, ada darah yang harus di keluarkan untuk menurunkan suhu tubuhnya.

Qois menolak,

“Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya, saya tidak mau di bedah’”

Para Tabib bingung,

“Kenapa kamu takut? Padahal selama ini kamu keluar masuk hutan sendiri, macan tidak takut, apalagi binatang buas tidak takut.

Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”

Qois menjawab,

“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti, tapi aku takut itu dirasakan oleh Laila”

Tabib menjawab,

“Dirasakan Laila? mana bisa? Yang di bedah adalah tubuhmu”

Qois Menjawab,

“Justru itu. Laila itu ada di setiap bagian tubuhku. Dia ada di aliran darahku.”

Jika yang di sakiti Qois atau Majnun, maka yang sakit juga Laila. Kalau yang di sakiti Laila, maka yang sakit adalah Majnun. Begitulah menurutnya. Akhirnya ia tak juga terobati.


Hanya dalam khayalan saja, cinta dan pengorbanan mereka seolah indah. Untungnya itu hanyalah cerita, bukan realita. Dalam realita kita seharusnya dapat lebih jernih menimang-nimang perasaan kita. Akan dibawa kemana.

Bagaimana caranya berhenti berharap pada seseorang. Ikhlaskan, lepaskan dan merdekakan diri. Sebelum jauh, sebelum menjadi seseorang yang terobsesi. Sebelum terlambat.

Jadi, apa karena cinta? (2)

Catatan Kaki

2 Arti Kata Obsesi di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)