Sabtu, 16 September 2023

Apa pendapatmu tentang taman baca atau perpustakaan jalanan?

 

Kalau perpustakan berjalannya keliling stylish begini pasti banyak yang menoleh.


Perpustakaan berjalan lokasi di London tahun 1930an

Dalam foto diatas dua wanita ini sedang berdiri di trotoar. Satu memunggungi kamera. Satunya lagi membuka buku dari rak menggunakan sarung tangan.


Sebenarnya ada latar belakang yang menarik mengapa perpustakaan juga muncul dengan berkeliling dijalanan pada masanya.

Bermula dari para bangsawan yang membawa buku dalam perjalanan.

Hal ini bermula dari sebuah ide, buku apa yang mampu memberikan tambahan pengalaman ketika melakukan perjalanan. Apakah sebuah pemandangan ketika melakukan perjalanan dapat berpengaruh pada kulitas membaca?

Karena pada zaman dulu melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain cukup panjang waktunya. Kalau ditambah membawa beban buku akan menambah berat. Namun, ada satu keluarga yang termasuk beruntung memiliki perpustakaan keliling yang dirancang bagus. Seperti ini, sebuah perpustakaan untuk perjalanan abad ke-17, sekarang disimpan dalam koleksi khusus Universitas Leeds, Inggris.

Terdiri atas buku-buku kecil yang diikat dengan vellum dan digabung kedalam satu kotak kayu lalu diikat dengan kulit coklat agar seperti buku

Para cendekia tidak menemukan pastinya siapa yang menugaskan perputakaan dibawa berkeliling oleh bangsawan. Salah satu sumber dari Michigan Quarterly Review menyebut jika William Hakewill, merupakan pengacara, bibliofil, dan sejarawan hukum yang hidup dari tahun 1574 hingga 1655 lah yang menugaskan hal ini.

Bahkan Napoleon Binaparte meminta setiap buku-buku favoritnya masuk pada perpustakaan yang akan dibawa jalan, wajib “memuat dari 500–600 halaman dan diikat dengan sampul sefleksibel mungkin”.

Bagaimana dengan perpustakaan berjalan versi dari golongan tidak mampu zaman dulu.

Para penjual akan mendatangi. Juga ada pameran buku. Kumpulan buku ini pertama kali berjalan keliling bergerak dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda dan berkembanglah menggunakan mobil. Daerah pedesaan akan sangat menantikan adanya kunjungan-kunjungan perpustakaan keliling ini.

Jadi ada history panjang yang berhubungan dengan perpustakaan keliling ini. Sekarang pun diperpustakaan kota masih memfasilitasi masyarakat dengan jemput bola anak-anak yang ingin membaca buku secara fisik. Menggunakan mobil operasional perpustakaan yang ada. Aktivasinya atau tidak mungkin akan berbeda beda ya. Ada perpus yang mau aktif dan ada yang tidak.

Perpustakaan kelilling jogja oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.

Lalu bagaimana dengan buku-buku elektronik hari ini. Aah bersyukur juga sih. Karena buku berkeliling tanpa batas.

Sebuah inspirasi buku-buku tua dari desainer Prancis

Seorang desainer Prancis bernama Sylvie Facon diberi oleh temannya yang merupakan seorang pemilik toko buku, berupa buku-buku tua yang sudah tidak laku. Lalu ditangannya buku ini menjadi gaun indah selevel gaun haute-couture. Membuatnya tampil seperti keluar dari buku dongeng. Dia telah membuat banyak gaun baik ready to wear hingga haute couture yang kreatif sejak tahun 90an.

Foto gaun Sylvie Facon diolah dari pinterest

Gimana? Tertarik mengolah buku-buku lama jadi sesuatu? 😁

Catatan Kaki