Senin, 13 November 2023

Harta, tahta dan wanita manakah yang paling sering menghancurkan seorang pria?

Ada satu siasat klasik Cina dalam Seni Perang Sun Tzu pada Bab ke 6 berjudul Kalahkan Strategi (敗戰計, Bài zhàn jì) dengan menggunakan

Perangkap kecantikan (Honeypot) (美人計, Měi rén jì)


Hanya Ilustrasi  wanita tercantik yang legendaris dari Tiongkok hanya untuk pemanis


Hal ini adalah tentang Jebakan wanita Cantik atau Sang Umpan Mempesona. Pepatah mengatakan

"Ying xiong nan guo mei ren guan 光棍不说无理话"

Ying xiong = pahlawan, nan = sulit, guo=melewati, mei ren guan= jebakan wanita cantik.

"Pahlawan sulit melalui jebakan wanita cantik". Atau "Tak ada seorang pria dapat menerobos pagar ayu".

Kirim musuh wanita cantik untuk menimbulkan perselisihan di dalam kampnya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan.

Pertama, sang penguasa begitu terpikat oleh keindahan sehingga ia mengabaikan tugasnya dan membiarkan kewaspadaannya berkurang.

Kedua, kelompok laki-laki akan mulai berselisih jika perempuan yang diinginkan merayu laki-laki lain, sehingga menimbulkan konflik dan perilaku agresif.

Ketiga, perempuan-perempuan lain di istana, yang dimotivasi oleh rasa cemburu dan iri hati, mulai merencanakan subversi yang semakin memperburuk situasi.


Pahlawan yang dimaksud dapat diartikan dalam banyak hal, ia bisa seorang pria kaya raya, pria terhormat, pria kekar, pria tampan, pria berkepribadian baik dan lainnya.

Dihadirkanlah seorang wanita atau para wanita untuk memikat para pria penting tersebut. Pihak yang memiliki motif kepentingan (baik lawan atau memang si wanita itu sendiri) akan menantinya ketika lengah kemudian habis di saat yang tepat.

Bentuknya bukan sekedar memberikan wanita hiburan lalu mabok-mabokan. Namun, bisa sampai pada tahap menjadikannya pendamping hidup yang dicintai. Kalau ia sudah beristri sebelumnya, ia akan lupa dengan istri yang dari awal membersamainya. Itu jika sang umpan berhasil. Jika tidak, minimal merusak nama para pria penting tersebut dan menjatuhkan mental para pengikutnya. Reputasi sangat penting bagi para pria ini, cukup telak bagai menghujam mereka.

Pada cerita era Tiga negara Tiongkok. Sima Yi dan Cao-Cao mungkin salah satu contoh dari pahlawan yang bisa melewatinya.

Sedangkan Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei, Zhu Ge Liang, Zi Long, adalah sosok pahlawan yang tidak bermain-main dengan hal ini, cenderung menghindarinya, sehingga mereka tidak terkena musibah dari Mei Ren Ji.

Dong Zhuo, Lu Bu, merupakan pahlawan yang bermain dengan hal ini, dan tidak bisa melewatinya, akhirnya harus terjembab fatal dan berakhir dengan tragis.


Pada siasat ini, seorang pria dengan berbagai atribut kehormatan yang dimilikinya akan lebih cepat runtuh. Setidaknya hal ini sering terjadi dan secara langsung tidak langsung mempengaruhi bagaimana kelanjutan sebuah situasi akan berkembang.

Meski hal ini menjadi satu kelemahan mendasar untuk para pria. Masih ada siasat “man tian guo hai”, mengecohi langit menyeberangi lautan. Pola menjatuhkan lewat umpan wanita dalam menjerat lawan merupakan cara yang sama. Pria-pria yang kritis dan cerdik, tak akan terjebak dan justru akan mengabaikan. Sebab mereka paham adanya “pola” sehingga akhirnya curiga bahkan sinis pada 'pelaku siasat' mengumpankan wanita.

Catatan Kaki